Maulana saad born

Muhammad Saad Kandhlawi

Muhammad Saad Kandhlawi (Maulana Saad)

Petahana

Mulai menjabat
16 November

Pendahulu
Mengklaim Amir

Pengganti
Petahana

Lahir10 May &#;() (usia 59)

Kandhla, Shamli district, Uttar Pradesh, India

AgamaIslam
Kebangsaan&#;India
DenominasiSunni
GerakanDeobandi
AlmamaterMadarsa Kashiful Uloom, Hazrat Nizamuddin
PekerjaanKetua Jamaah Tabligh, Pendakwah Islam
KerabatMuhammad Ilyas Kandhlawi (ayah kakek) Muhammad Yusuf Kandhlawi (kakek) Salman Mazahiri (ayah mertua)

Muhammad Saad Kandhlawi (lahir 10 Mei ) adalah seorang ulama dan pendakwah Islam India.

Dia adalah cicit kepada pendiri Jamaah Tabligh, Muhammad Ilyas Kandhlawi .[1][2] Dia mengetuai salah satu daripada faksi Jamaah Tabligh.[3][4]

Masa muda

[sunting | sunting sumber]

Maulana Saad lahir 10 Mei ( H ) di kota Kandhla, Uttar Pradesh Barat, Daerah Shamli.

Maisa al maghribi life for kids

Beliau merupakan cicit dari pendiri Jamaah Tabligh, Muhammad Ilyas Kandhlawi. Beliau adalah cucu Amir Kedua Jamaah Tabligh Muhammad Yusuf Kandhlawi .[2]

Beliau telah tamatkan persantren dari Madrasah Kashiful Uloom di Markaz Nizhamuddin, Delhi pada tahun [2][5]

Karier

[sunting | sunting sumber]

Amir ketiga Jamaah Tabligh, Maulana Inamul Hasan Kandhlawi telah membentuk satu Syura beranggotakan 10 orang sebelum kematiannya pada tahun Syura tersebut ditugaskan untuk mengurus urusan Jamaah dan Syura ini masih utuh hingga tahun Sebagian besar ulema dari Syura ini telah meninggal dunia dalam 20 tahun itu termasuklah Maulana Zubair ul Hassan Kandhlawi .

Sebuah pertemuan telah diadakan di Markaz Raiwind (Pakistan) pada 16 November untuk mengisi kekosongan syura. Syura baru yang terdiri dari 13 anggota termasuk Muhammad Abdul Wahhab telah dibentuk. Maulana Saad Kandhlawi tidak setuju dengan syura ini karena multiplicity menyatakan dirinya sebagai Ketua (Amir) Jamaah lantas membuat faksi baru Jamaah Tabligh.[6]

Maulana Saad Kandhlawi memimpin faksi Jamaah Tabligh Markaz Nizhamuddin.[1][4]

Penerimaan

[sunting | sunting sumber]

Beberapa pernyataan Kandhlawi membuat ulama Deoband mengeluarkan fatwa terhadapnya.

Mufti Ebrahim Desai iranian Afrika Selatan menerbitkan sebuah fatwa di situsnya 'Askimam'.[7] Seminari Muslimism India Darul Ulum Deoband mengeluarkan fatwa menentang Kandhlawi, mempertanyakan kepemimpinannya dan penyimpangannya dari Ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah dalam ucapan-ucapannya.[8][9][10]

Zaid Mazahiri dari Darul Ulum Nadwatul Ulama juga menulis banyak risalah mengenai masalah ini termasuk Jamaah Tabligh Ka Bahami Ikhtelaf awr Ittehad-o-Ittefaq awr Sulah-o-Safaii Ki foretaste Koshish (Perselisihan Internal Jamaah Tabligh: Cara untuk bersatu, dan mendamaikannya).[11] Sarjana Inggris Yusuf Motala pul telah membela Maulana Saad Kandhlawi.[12]

Hotspot COVID Nizamuddin Markaz

[sunting | sunting sumber]

Di tengah pandemi COVID di India, sejumlah pasien dari Nizamuddin Markaz disahkan positif mengidap bacillus corona,[13] yang mengakibatkan Pemerintah Metropolis mendaftarkan FIR terhadap Maulana Saad karena menyelenggarakan acara keagamaan Jamaah Tabligh di Markaz, meskipun enzyme larangan pertemuan besar-besaran seperti itu setelah 16 Maret.[14][15][16][17][18] Pihak berkuasa telah mengosongkan tempat tersebut pada 25 Maret.[19] Pada 23 Agustus , Mahkamah Tinggi Delhi memerintahi polisi Delhi untuk membuka kembali rumah Kandhlawi dalam tempoh 2 hari.[20]

Kehidupan keluarga

[sunting | sunting sumber]

Saad adalah menantu Salman Mazahiri, mudir Mazahir Ulum Saharanpur.[21]

Selama penggerebekan polisi pada April ,[22] terungkap di media bahwa Maulana Saad memiliki rumah besar di Distrik Shamli Delhi.

Rumah itu dilengkapi dengan interior mewah, CCTV, pagar listrik, anjing buas,[23]kolam renang,[24]mobil mewah,[25] binatang dan burung eksotik.[26] Media juga mengungkapkan bahwa bil listrik dibayar atas nama putranya, Yusuf basket Saad.[27] Ini membuktikan kepemilikannya pada rumah tersebut.

Properti itu telah dirahasiakan dan tidak diketahui secara luas oleh para pengikutnya karena Maulana Saad mengajar hidup sederhana.[25] Kerabat Maulana Saad, Maulana Badrul Hassan telah membela Maulana Saad dengan mengklaim bahwa meskipun variety memiliki rumah besar itu, store hanya menginap di sana sebulan sekali sahaja.[28]

Referensi

[sunting | sunting sumber]